Senin, 20 Februari 2012

Hati = Heart = Jantung



Apa yang kini ku rasa..
Mungkin kau juga rasa..
Sebuah kisah..
Yang berliku layaknya labirin..
Permainan yang mengasah logika dan perasaan..
Semakin diasah..
Semakin tajam dan peka terhadap apa yang terjadi..
Peristiwa demi Peristiwa.. Kejadian.. Ragam persoalan..
Kini kian mengaduk hati dan perasaan..

Hati..
Siapa tahu isi hati seseorang..
Hati= heart Heart = jantung
Dalam sains.. Isi hati seseorang hanyalah sekumpulan darah, urat, dan sel sel pembentuk yang dapat berfungsi Untuk sempurnanya sistem eksresi manusia..
Entah apa yang membuat masyarakat Indonesia kini populer dengan kata "hati"
Kembali.. Kurasakan hati ini sakit.. Walau aku tak mengerti apa bentuk hati dalam badan ini.. Namun setiap diri ini tersentuh dengan satu kata
  
Cinta
  
Hati ini terasa sakit..
Entah lokasi hati terletak Dimana..
Rasa ini.. Kian menyiksa..
Seakan terhubung tali yang tak nampak..
Dan aku dapat merasakan apa yang kamu rasa..
Sakitmu sakitku..
Entah..
Ramuan apa yang membius seseorang menjadi tidak realistis..
Membuat seseorang menjadi sangat egois..
Membentuk pribadi yang melankolis..
Yang membuat mata mengeluarkan tangis..
Hingga batin terasa teriris..
Sungguh ironis..

Mendidik Anak Orang

Gue bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah kepada gue. Di sekeliling gue begitu banyak ragam kepribadian manusia yang sangat bertolak belakang dengan gue. Namun dari situlah gue bisa mengerti dan menambah koleksi perpustakaan otak gue bahwa ga semua orang di bumi ini sama semua sama lo.


Pribadi terunik yang saat ini sedang berada didekat gue ialah, sebut aja namanya siti. Dari siti itulah gue menjadi paham dan... gabisa dibilang paham juga sih. Yaaa bisa dibilang gue jadi TAU bagaimana sulitnya mendidik anak.


Gue dibayar untuk mendidik siti.


Mendidik....
Kebayang ga sih lo mendidik seorang anak??


Dibayangan gue ya, mendidik anak tuh gampang, ngelahirin anak, asuh, banyak petuah, always monitoring, keep protect, cekokin agama, cekokin ilmu, cekokin etika. Just it.
TERNYATAAA...


Ga mudah coy didik anak... terlebih yang punya orang tua sibuk. Kesimpulan dari yang bisa gue ambil cara mendidik anak ya,
1. Anak tidak suka dibentak. 
    Difikiran orang tua, anak kalo ga dibentak bakal ga nurutin apa yang disuruh, SALAH BESAR. Anak bakal jadi brontak kalo dibentak. Orang tua cukup memberikan contoh berupa tindakan bukan perkataan. contoh, "nak, kalo makan duduknya jangan diangkat". Maka orang tua yang memerintah seperti itu juga harus melakukan hal yang sama.


2. Anak tidak suka dituduh
   Sering orang tua memperlakukan anaknya sendiri seperti tahanan, "kamu tuh gapernah dengerin mama" "kamu gapernah rapih anaknya" . Hal ini dikira orang tua bakal membuat anaknya sadar, padahal tidak.  Si anak malah kesal dan tambah membangkang.

3. Jangan pernah berkata kasar
   Sekesal-kesalnya orang tua, jangan sampai mengeluarkan kata-kata kasar bahkan kotor kepada anak. Selain menimbulkan sakit hati terhadap si anak, bisa membuat contoh yang tidak baik, terlebih dapat menyebabkan si anak mengikuti kata-kata itu untuk dibalaskan kepada orang tuanya.

4. Jangan pernah memberikan imbalan 
   "Nak, nanti kalo kamu puasa penuh nanti mama beliin hp" , "Nak, kalo kamu dapet juara kelas nanti mama beliin laptop" . Sungguh hal ini sangat memperburuk kejiwaan anak. Mungkin maksud orang tua baik, yaitu untuk penyemangat si anak untuk mendapatkan yang dijanjikan. Tidakkah difikirkan lebih dalam? apakah guna utama dari sekolah / puasa itu sendiri? *ini hanya contoh kecil

5. Lakukan pendekatan rutin
    Banyak orang tua yang tanpa sadar lupa akan hal ini. Terlalu sibuk dengan pekerjaan faktor utamanya. Kecolongan, jangan sampai itu terjadi. Kecolongan si anak berkenalan dengan orang asing yang jahat di dunia maya, kecolongan si anak bergaul dengan anak yang tidak benar, kecolongan si anak terkontaminasi dengan obat-obatan terlarang.

Oke segitu aja yang bisa gue simpulin yang padahal masih banyak lagi.
Intinya, dari keseluruhan yang bisa gue terapkan dan harus diterapkan adalah point kelima. Karena dengan pendekatan kita jadi lebih dekat, si anak jadi merasa nyaman di dekat kita, sehingga akan menuruti kemauan kita juga sebaliknya. Apapun itu komunikasi yang baik ialah kuncinya.


Sabtu, 11 Februari 2012

Kasus Penipuan Orang Bule

My Dearest one,

Hi, My name is Sofia Justin Yak, 23years old originated from Sudan. I decide to contact you after my prayers; I really want to have a good relationship with you. My father Dr. Justin Yak was the former Minister for SPLA Affairs and Special Adviser to President Salva Kiir of South Sudan for Decentralization. My father Dr.Justin Yak and my mother including other top Military officers and top government officials had been on board when the plane crashed on Friday May 02, 2008.

You can read more about the crash through the below site:http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7380412.stm
After the burial of my father, my uncle conspired and sold my father’s properties to a Chinease Expatriate and lives nothing for me. On a faithful morning, I opened my father's briefcase and found out the documents which he have deposited huge amount of money in one bank in Burkina Faso with my name as the next of kin. I travelled to Burkina Faso to withdraw the money so that I can start a better life and take care of myself. On my arrival, the Branch manager of the Bank whom I met in person told me that my father's instruction to the bank was the money be release to me only when I am married or present a trustee who will help me and invest the money overseas.
I have chosen to contact you after my prayers and I believe that you will not betray my trust. But rather take me as your own sister. Though you may wonder why I am so soon revealing myself to you without knowing you, well, I will say that my mind convinced me that you are the true person to help me. More so, I will like to disclose much to you if you can help me to relocate to your country because my uncle have threatened to assassinate me. The amount is $5.6 Million and I have confirmed from the bank in Burkina Faso. You will also help me to place the money in a more profitable business venture in your Country.

However, you will help by recommending a nice University in your country so that I can complete my studies. It is my intention to compensate you with 30% of the total money for your services and the balance shall be my capital in your establishment. As soon as I receive your interest in helping me, I will put things into action immediately. In the light of the above, I shall appreciate an urgent message indicating your ability and willingness to handle this transaction sincerely. Please do keep this only to your self. I beg you not to disclose it till i come over because I am afraid of my wicked uncle who has threatened to kill me.
Sincerely yours,
Miss Sofia Justin Yak

Well well well,,,
Itu email masuk yang gue gakenal siapa pengirimnya.. dan berceloteh panjang lebar intinya mau minta rekening gue untuk ngirim duit..
oooo tidak bisaaaaa sop ! (sopia justin)
wahaahaha
masih banyak emailyang mesu kserupa kaya ini.
Gue penasaran ada ga ya yang kena kedalam jebakan ini?? hmmm gapernah masuk tipi sih ya..
sekarang mah yang lagi anget kasus mafia pulsa "nak tolong kirimin mama pulsa.."
dan dibalas sama si calon korban :

"aku ga ada pulsaaaaaaaaaaaaaa~"

wohoho
nih versi indonesianya kalo ada yang keriting membaca bahas inggris :

My Dearest One,
Hai, Nama saya Sofia Justin Yak, 23years tua berasal dari Sudan. Saya memutuskan untuk menghubungi Anda setelah doa saya, saya benar-benar ingin memiliki hubungan baik dengan Anda. Ayahku Dr Justin Yak adalah mantan Menteri Urusan SPLA dan Penasihat Khusus Presiden Salva Kiir Sudan Selatan untuk Desentralisasi. Ayah saya Dr.Justin Yak dan ibu saya termasuk perwira militer lainnya atas dan pejabat tinggi pemerintah telah di papan ketika pesawat jatuh pada hari Jumat 2 Mei 2008.

Anda dapat membaca lebih lanjut tentang kecelakaan melalui situs di bawah ini: africa/7380412.stm http://news.bbc.co.uk/2/hi/
Setelah pemakaman ayah saya, paman saya bersekongkol dan dijual properti ayahku ke Chinease Asing dan hidup apa-apa bagi saya. Pada suatu pagi yang setia, saya membuka tas ayah saya dan menemukan dokumen yang ia telah mendepositkan sejumlah besar uang di satu bank di Burkina Faso dengan nama saya sebagai keluarga terdekat. Saya melakukan perjalanan ke Burkina Faso untuk menarik uang sehingga saya bisa memulai hidup lebih baik dan menjaga diri. Pada kedatangan saya, manajer Cabang Bank yang saya temui di orang mengatakan kepada saya bahwa instruksi ayah saya ke bank adalah uang menjadi rilis kepada saya hanya ketika saya menikah atau hadir pengurus yang akan membantu saya dan menginvestasikan uang di luar negeri.

Aku telah memilih untuk menghubungi Anda setelah doa saya dan saya percaya bahwa Anda tidak akan mengkhianati kepercayaan saya. Melainkan mengambil saya sebagai kakak sendiri. Meskipun Anda mungkin bertanya-tanya mengapa saya begitu cepat menyatakan diri untuk Anda tanpa mengenal Anda, well, aku akan mengatakan bahwa pikiran saya meyakinkan saya bahwa Anda adalah orang yang benar untuk membantu saya.Lebih dari itu, saya akan ingin mengungkapkan banyak untuk Anda jika Anda dapat membantu saya untuk pindah ke negara Anda karena paman saya mengancam akan membunuh saya.Jumlah itu $ 5,6 juta dan saya telah menegaskan dari bank di Burkina Faso. Anda juga akan membantu saya untuk menempatkan uang dalam usaha bisnis yang lebih menguntungkan di Negara Anda.

Namun, Anda akan membantu dengan merekomendasikan sebuah Universitas yang bagus di negara Anda sehingga saya bisa menyelesaikan studi saya. Ini adalah niat saya untuk kompensasi Anda dengan 30% dari total uang untuk layanan Anda dan keseimbangan harus modal saya dalam pendirian Anda. Segera setelah saya menerima minat Anda dalam membantu saya, saya akan meletakkan segala sesuatu ke dalam tindakan segera. Dalam cahaya di atas, saya akan menghargai pesan penting yang menunjukkan kemampuan Anda dan kemauan untuk menangani transaksi ini dengan tulus.Jangan terus ini hanya untuk diri Anda. Saya mohon untuk tidak mengungkapkan itu sampai saya datang karena saya takut paman saya yang jahat mengancam akan membunuh saya.

Hormat kami,
Nona Sofia Justin Yak 



Just for Info to khalayak aja.
Beware, Stay Cool~

e-KTP

Senin, 06 Februari 2012

Perbandingan PTN dan PTS


Memasuki tahun 2011 ini apakah perbedaan perguruan tinggi negri dan perguruan tinggi negri swasta masih  masuk kedalam permasalahan dalam dunia pendidikan ?
Jenjang yang selanjutnya di tempuh oleh yang telah berijazah SMA ialah Perkuliahan. Perguruan Tinggi Negri maupun Perguruan Tinggi Swasta tentu memiliki banyak perbandingan. Kita tidak dapat asal mengatakan bahwa PTS lebih buruk dari PTN atau sebaliknya. Disini akan membahas perbandingan PTN dengan PTS dalam lima poin.
1.      Perbandingan biaya
2.      Perbandingan banyaknya jumlah peminat
3.      Perbandingan prestige
4.      Perbandingan output yang dihasilkan ptn dan pts
5.      Perbandingan kualitas dosen

Membicarakan persoalan biaya, kebanyakan orang berfikir kuliah di PTS lebih banyak mengeluarkan biaya dibanding PTN. Tergantung nama kampus itu sendiri. Jika PTS yang ternama justru lebih mahal dibandingkan PTN. Pastinya tergantung dengan kemampuan otak kita pula. Apabila kita termasuk orang yang cerdas dan dapat masuk PTN dengan jalur PMDK atau jalur SNMPTN maka biaya kuliah yang akan dikeluarkan akan murah dibandingkan masuk PTN dengan jalur Ujian Mandiri yang kebanyakan Universitas mematok meluluskan siswa dari biaya pangkal terbesar. Permainan duit seperti itu sudah lama dilakukan. Tentu bagi orang yang kemampuannya pas-pasan akan meletakkan uang pangkal yang besar agar menyingkirkan pesaing lainnya. PTS sering dijadikan ajang pelarian bagi para peserta didik yang tidak diterima PTN.

Tentu dari banyaknya peminat tidak perlu diragukan lagi bahwa PTN lebih unggul dari PTS. Segala macam jalur Penerimaan Mahasiswa Baru yang selalu ramai tiap tahunnya merupakan bukti nyata bahwa PTN tetap menjadi idaman bagi para penerus pendidikan. Untuk persoalan pilihan jurusan, PTS lebih unggul dikarenakan PTS mempunyai beragam jurusan yang menarik dibandingkan dengan PTN yang monoton hanya itu saja. Contohnya seperti BINUS. PTS tersebut mempunya jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) yang jarang dimiliki tiap PTN. Contoh lain seperti UNSADA kampus tercinta yang mempunya fakultas TEKNIK KELAUTAN yang sangat jarng ditemui di PTN.

Sudah menjadi rahasia umum ya, bahwa tiap memperkenalkan diri bahwa “hei gue kuliah di UI loh.. gue di ITB loh..” bangganya bukan main. Bandingkan dengan orang yang memperkenalkan diri dengan statusnya sebagai mahasiswa swasta yang tidak ternama pula. Dipandang sebelah mata. Kebanggaan dengan almamater Kampus sebuah Perguruan Tinggi Negeri pasti dirasakan setiap orang yang telah berhasil lolos dari persaingan ketat jalur Penerimaan Mahasiswa Baru.

Bila ditinjau dari output yang dihasilkan atau bisa disebut dengan lulusan dari PTN dan PTS pun tidak melulu diunggulkan pada PTN. Dilihat dari segi kurikulum, sama saja PTN dan PTS, karena semuanya mengacu ke KURIKULUM NASIONAL. Memang pastinya ada beberapa mata kuliah yang bukan dari KURNAS, namun mata kuliah ini juga sama saja, karena saling mencontoh silabusnya, dan itu tidak berpengaruh banyak.

Kita lihat sekarang dari segi pengajar. Mayoritas dosen di PTS lebih bagus dibandingkan PTN. Karena dosen-dosen di PTS itu berasal dari berbagai sumber, berbagai profesi, berbagai sistem, berbagai latar belakang pekerjaan, berbagai perusahaan, berbagai perguruan tinggi, dsb. Sehingga walaupun kurikulum sama saja dengan PTN, tetapi yang mengajarkannya (dosennya) memiliki visi yang beragam, latar belakang yang beragam, dan mayoritas mereka memiliki jiwa enterpreneurship (jiwa mandiri, ini yang terpenting).
Sedangkan di PTN, dosen hampir 100% adalah PNS (Pegawai Negeri Sipil, yang khusus untuk beberapa BHMN namanya pegawai PTN, sama saja). Bisa dibayangkan, bagaimana bisa mendorong mahasiswa untuk memiliki jiwa mandiri. Itulah kenapa kecenderungan lulusan PTN berusaha menjadi PNS. Sebaliknya lulusan PTS justru berusaha menjadi pegawai swasta, atau wiraswasta, sama saja, yang penting swasta.

Keseluruhan perbandingan yang dipaparkan tidak bermaksud menjatuhkan atau membuat kesan yang buruk untuk kedua belah pihak. Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta Tak ayalnya sama saja. Sebuah sarana belajar mengajar yang nantinya akan memberikan gelar sarjana atau diploma. Semuanya adalah tergantung kepada bagaimana individu berkembang. Apabila individu telah lolos dan mempunyai status sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri namun tidak dapat mengikuti program akademis dengan baik malahan mendapatkan IP yang rendah ya sama saja tidak berarti apa- apa dibandingkan seorang yang belajar sungguh-sungguh walaupun di sebuah PTS dan mendapatkan hasil yang sempurna. PTN maupun PTS merupakan pilihan!


ps: mantep ye karya gue waktu jaman awal tahun 2011.. buahaha