Memasuki tahun 2011 ini apakah perbedaan perguruan tinggi
negri dan perguruan tinggi negri swasta masih
masuk kedalam permasalahan dalam dunia pendidikan ?
Jenjang yang selanjutnya di tempuh oleh yang telah berijazah
SMA ialah Perkuliahan. Perguruan Tinggi Negri maupun Perguruan Tinggi Swasta
tentu memiliki banyak perbandingan. Kita tidak dapat asal mengatakan bahwa PTS
lebih buruk dari PTN atau sebaliknya. Disini akan membahas perbandingan PTN
dengan PTS dalam lima
poin.
1.
Perbandingan biaya
2.
Perbandingan banyaknya jumlah peminat
3.
Perbandingan prestige
4.
Perbandingan output yang dihasilkan ptn dan pts
5.
Perbandingan kualitas dosen
Membicarakan
persoalan biaya, kebanyakan orang berfikir kuliah di PTS lebih banyak mengeluarkan
biaya dibanding PTN. Tergantung nama kampus itu sendiri. Jika PTS yang ternama
justru lebih mahal dibandingkan PTN. Pastinya tergantung dengan kemampuan otak
kita pula. Apabila kita termasuk orang yang cerdas dan dapat masuk PTN dengan
jalur PMDK atau jalur SNMPTN maka biaya kuliah yang akan dikeluarkan akan murah
dibandingkan masuk PTN dengan jalur Ujian Mandiri yang kebanyakan Universitas
mematok meluluskan siswa dari biaya pangkal terbesar. Permainan duit seperti
itu sudah lama dilakukan. Tentu bagi orang yang kemampuannya pas-pasan akan
meletakkan uang pangkal yang besar agar menyingkirkan pesaing lainnya. PTS
sering dijadikan ajang pelarian bagi para peserta didik yang tidak diterima
PTN.
Tentu dari banyaknya peminat tidak perlu diragukan lagi bahwa
PTN lebih unggul dari PTS. Segala macam jalur Penerimaan Mahasiswa Baru yang
selalu ramai tiap tahunnya merupakan bukti nyata bahwa PTN tetap menjadi idaman
bagi para penerus pendidikan. Untuk persoalan pilihan jurusan, PTS lebih unggul
dikarenakan PTS mempunyai beragam jurusan yang menarik dibandingkan dengan PTN
yang monoton hanya itu saja. Contohnya seperti BINUS. PTS tersebut mempunya
jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) yang jarang dimiliki tiap PTN. Contoh
lain seperti UNSADA kampus tercinta yang mempunya fakultas TEKNIK KELAUTAN yang
sangat jarng ditemui di PTN.
Sudah menjadi rahasia umum ya, bahwa tiap memperkenalkan
diri bahwa “hei gue kuliah di UI loh.. gue di ITB loh..” bangganya bukan main.
Bandingkan dengan orang yang memperkenalkan diri dengan statusnya sebagai
mahasiswa swasta yang tidak ternama pula. Dipandang sebelah mata. Kebanggaan
dengan almamater Kampus sebuah Perguruan Tinggi Negeri pasti dirasakan setiap
orang yang telah berhasil lolos dari persaingan ketat jalur Penerimaan Mahasiswa
Baru.
Bila ditinjau dari output yang dihasilkan atau bisa disebut
dengan lulusan dari PTN dan PTS pun tidak melulu diunggulkan pada PTN. Dilihat
dari segi kurikulum, sama saja PTN dan PTS, karena semuanya mengacu ke
KURIKULUM NASIONAL. Memang pastinya ada beberapa mata kuliah yang bukan dari
KURNAS, namun mata kuliah ini juga sama saja, karena saling mencontoh
silabusnya, dan itu tidak berpengaruh banyak.
Kita lihat sekarang dari segi pengajar. Mayoritas dosen di
PTS lebih bagus dibandingkan PTN. Karena dosen-dosen di PTS itu berasal dari
berbagai sumber, berbagai profesi, berbagai sistem, berbagai latar belakang
pekerjaan, berbagai perusahaan, berbagai perguruan tinggi, dsb. Sehingga walaupun
kurikulum sama saja dengan PTN, tetapi yang mengajarkannya (dosennya) memiliki
visi yang beragam, latar belakang yang beragam, dan mayoritas mereka memiliki
jiwa enterpreneurship (jiwa mandiri, ini yang terpenting).
Sedangkan di PTN, dosen hampir 100% adalah PNS (Pegawai
Negeri Sipil, yang khusus untuk beberapa BHMN namanya pegawai PTN, sama saja).
Bisa dibayangkan, bagaimana bisa mendorong mahasiswa untuk memiliki jiwa
mandiri. Itulah kenapa kecenderungan lulusan PTN berusaha menjadi PNS.
Sebaliknya lulusan PTS justru berusaha menjadi pegawai swasta, atau wiraswasta,
sama saja, yang penting swasta.
Keseluruhan perbandingan yang dipaparkan tidak bermaksud
menjatuhkan atau membuat kesan yang buruk untuk kedua belah pihak. Perguruan
Tinggi Negeri maupun Swasta Tak ayalnya sama saja. Sebuah sarana belajar
mengajar yang nantinya akan memberikan gelar sarjana atau diploma. Semuanya
adalah tergantung kepada bagaimana individu berkembang. Apabila individu telah
lolos dan mempunyai status sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri namun
tidak dapat mengikuti program akademis dengan baik malahan mendapatkan IP yang
rendah ya sama saja tidak berarti apa- apa dibandingkan seorang yang belajar
sungguh-sungguh walaupun di sebuah PTS dan mendapatkan hasil yang sempurna. PTN
maupun PTS merupakan pilihan!
ps: mantep ye karya gue waktu jaman awal tahun 2011.. buahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar