Senin, 31 Mei 2010

MAU DIBAWA KEMANA PENDIDIKAN KITA ?

2010.
Abad ke 21 ini semakin edan saja persaingan dan pengetahuan.
Tanpa kita sadari semakin berjalannya waktu biaya pendidikan semakin mahal.
Mahal dalam tanda kutip.

Saya selaku siswi Menengah Atas merasakan bertambahnya setiap tahun biaya pendidikan.
Ga ada tuh bulan depan atau tahun depan ada penurunan biaya SPP. Pasti selalu ada kabar buruk yaitu : Biaya SPP Naik.

Sekarang saya sudah lulus SMA. Bisa dibilang begitu.. Lulus tanpa ijazah yang artinya masih menunggu wisuda. Inilah perjuangan menuju masa depan. Kita harus masuk ke pintu yang benar agar nanti di dalam bisa melakukan hal yang benar pula. Remaja seumuranku pastinya sedang sibuk-sibuknya mencari universitas atau Perguruan Tinggi mana yang akan di masuki untuk melanjutkan studi. Mayoritas menurut survey sekelilingku, PTN lah yang paling diminati oleh para siswa/i yang sedang hunting universitas. Tidak sedikit juga sih yang berfikir untuk langsung mendaftar ke PTS karna dianggapnya PTN dan PTS tak jauh beda kualitasnya. Menurutku pun begitu. Tidak melulu lulusan dari PTN bisa sukses kok, banyak pula orang sukses lulusan PTS, itu semua tergantung pribadi siswa/i sendiri.

PTN dan PTS. Reputasi. Harta. Gengsi. Pemilihan Perguruan Tinggi menurutku penuh dengan gengsi. Tidak mau masuk ke Perguruan Tinggi yang tidak ternama. Dan kalian tahu? Perguruan Tinggi ternama tidak ada yang murah! semua mematok harga yang mahal. Biaya pendataran yang setiap tahun naik. Biaya semester pun tiap tahun naik atau statis. Dan yang paling mencengangkan ada suatu Perguruan Tinggi Favorit di Surabaya biaya pendaftarannya hinggga 1juta! bayangkan saja. Aku kasihan dengan temanku yang tidak mampu. Harapannya bisa melanjutkan kuliah pupus karena biaya pendaftaran. Memang tiap-tiap universitas menyediakan beasiswa untuk yang tidak mampu namun peluangnya sangat sedikit.

Biaya per semester, per sks, biaya sumbangan. Ada juga yang bisa masuk di PTN karena sumbangan terbesar. ckck
Sedikit kecewa, temanku yang pintarnya bukan main malah terlempar dan belum keterima dimana-mana.

Mau jadi apa pendidikan di Indonesia jika semuanya butuh uang? kenapa tidak di gratiskan saja seperti di German atau di Brunei?
Mengapa para penuntut ilmu di Indonesia dibebankan oleh biaya yang menjulang demi kecerdasan bangsa? KECERDASAN BANGSA. Pemerintah selayaknya memikirkan nasib generasi muda karena bangsa ini tidak mungkin akan terus dipimpin oleh orang-orang tua yang penuh dengan korupsi itu.

Kecerdasan Bangsa adalah awal dari negeri yang maju. Sebuah negeri dapat maju apabila ada pelopor yang kreatif dan cerdas untuk dapat membangkitkan semangat orang lain menuju suatu kesuksesan.

Menurutku akar dari segala problem di Indonesia adalah sikap mental pribadi masing-masing. Bayangkan apabila tidak ada pejabat yang korupsi. Pastilah akan maju negeri kita. Negeri yang amat sangat kaya hasil alam. Kaya dengan sumber daya manusia. Mengapa Sumber Daya Manusia kita seolah tak berbobot? itu karena fasilitas di negeri kita tak memadai. kenapa tidak memadai? karena kita tidak punya uang. kenapa tidak punya uang? nah kalian bisa jawab sendiri.

Dan lagi akar yang menjadikan Indonesia sering diremehkan adalah terlalu banyaknya manusia di sini! bagaimana bisa angka kelahiran terus bertambah. KB. Bagaimana kelanjutan KB?
ahhh aku tidak tahu tentang itu. yang jelas menurutku masalah utama Indonesia adalah korupsi dan meledaknya populasi manusia.

jika itu semua teratasi, pastilah negara kita akan maju, pendidikan bangsapun maju.
Maju terus Indonesiaku!
Merdeka!

Tidak ada komentar: